Pernah tidak kamu bertanya-tanya tentang biaya listrik bulanan di rumah kamu? Jika iya, itu artinya kamu memiliki rasa penasaran yang sama dengan saya.
Sedikit cerita, dua bulan lalu saya dan keluarga memutuskan untuk pindah ke rumah baru. Dan herannya, tagihan listrik di rumah baru kami selisihnya cukup jauh dibanding dengan rumah sebelumnya.
Maka dari itu, saya sangat penasaran, mengapa begitu banyak selisihnya. Padahal, jika dilihat dari penggunaan listrik, semua masih sama.
Ternyata, ada beberapa faktor yang membuat biaya listrik tiap rumah berbeda meski menggunakan peralatan listrik yang sama. Selain itu, di artikel ini saya akan membagikan kepada kamu bagaimana cara hitung biaya listrik bulanan di rumah.
Langsung saja disimak ya.
Alasan Mengapa Biaya Listrik Tiap Rumah Berbeda
Mungkin kamu bertanya-tanya bagaimana bisa biaya listrik tiap rumah itu berbeda, padahal penggunaan listrik bisa jadi sama. Hal ini karena ada faktor penyebab yang membuat tagihan berbeda.
Apa saja faktor penyebabnya bisa kamu ketahui di bawah ini:
1 | Sering Lupa Mematikan Lampu
Beberapa kebiasaan kecil ini juga berpengaruh dalam tagihan listrik lho. Lupa mematikan lampu ketika siang hari, khususnya lampu teras bisa menyebabkan biaya listrik bulanan kamu membengkak.
2 | Tidak Mencabut Perangkat Charger di Sambungan Listrik
Tahukah kamu, perangkat charger yang masih terhubung ke listrik atau stop kontak bisa berpengaruh ke tagihan listrik juga. Maka, untuk menghemat biaya listrik, lebih baik setiap kali selesai mengecas hp perangkat charger juga dilepas dari sambungan listrik.
3 | Daya Setiap Rumah Berbeda
Terakhir, faktor penyebab biaya listrik setiap rumah berbeda meski penggunaan listrik yang sama adalah daya listriknya yang berbeda.
Perlu diketahui, daya listrik ada beberapa jenis, mulai dari 450 VA, 900 VA, 2.200 VA, 4.400 VA hingga 13.000 VA. Setiap daya listrik memiliki tarif dasar listrik yang berbeda. Mulai dari 1.300 /KwH hingga 14.000 /KwH.
Karena faktor tersebut biaya listrik setiap rumah bisa berbeda. Karena itu, kamu penting sekali tahu bagaimana caranya menghitung biaya listrik setiap bulan. Caranya cukup mudah kok. Tapi, sebelum mengetahui caranya simak dulu istilah dalam menghitung daya listrik berikut ini ya.
Istilah Dasar Dalam Menghitung Biaya Listrik
Ada beberapa istilah yang perlu kalian ketahui sebelum menghitung biaya listrik di rumah kamu. Namun, disclaimer dulu ya, ini adalah istilah yang biasa saya pakai untuk menghitungnya.
1 | Watt
Watt adalah daya dari peralatan elektronik yang digunakan setiap hari. Contohnya adalah lampu, kulkas, penanak nasi, kompor listrik, pendingin ruangan (AC), TV, dan lainnya .
Semuanya pasti memiliki daya atau watt masing-masing. Kamu perlu mencatatnya satu persatu untuk menghitung berapa biaya listrik bulanan kamu di rumah.
2 | KwH
Secara umum KwH diartikan sebagai satuan energi. Dikutip dari laman PLN, KwH (Kilowatt Hour) adalah satuan yang digunakan untuk mengukur banyaknya energi pada peralatan elektronik rumah tangga.
Contoh dalam peralatan elektronik memiliki daya sebesar 1000 watt maka besaran satuan energi yang dihabiskan dalam listrik adalah 1 KwH.
3 | TDL atau Tarif Dasar Listrik
Setiap rumah daya listriknya bisa berbeda, itulah yang membuat tarif dasar listrik setiap rumah berbeda. TDL atau Tarif Dasar Listrik 900 VA dengan 2.200 VA tentu beda ya. Untuk tarif lengkapnya bisa cek di laman resmi PLN.
Cara Hitung Biaya Listrik Bulanan
Sebelumnya saya ingin disclaimer dulu ya, simulasi perhitungan biaya listrik bulanan ini diambil dari daya 2.200 VA dengan pemakaian listrik pribadi saya.
Rumus cara hitung biaya listrik adalah sebagai berikut:
Watt x Waktu Pemakaian (alat elektronik) / 1000 = KwH
Setelah mengetahui jumlah KwH, kamu bisa langsung mengalikan ke tarif dasar listrik (TDL). Karena saya menggunakan daya listrik 2.200 VA (non-subsidi) TDL yang biasa saya gunakan adalah Rp1.468. Nanti ketemu berapa biaya yang dikeluarkan.
Sebagai contoh dari total pemakaian listrik di rumah saya setiap harinya adalah 8,862 KwH (lihat rumus hitung KwH). Jadi biaya listrik yang saya keluarkan setiap hari adalah 8,862 x Rp1468 = Rp13.009,- maka setiap bulannya tagihan saya sebesar Rp 390.000 /bulan.
Nah, sekian sharing mengenai cara hitung biaya listrik bulanan di rumah. Nantikan artikel bermanfaat lainnya hanya disini ya. Terima kasih sudah membaca sampai akhir dan sampai jumpa. 🙂