Perempuan Perlu Bekerja Meski Sudah Menikah, Benarkah?

perempuan perlu bekerja meski sudah menikah


Alasan perempuan perlu bekerja meski sudah menikah sebenarnya ada banyak sekali. Tapi, benarkah perempuan perlu bekerja meski sudah menikah?

Menjadi perempuan seringkali membingungkan. Tidak bekerja dibilang bergantung, terlalu mandiri juga dibilang menyalahi kodrat. 

Apalagi julukan perempuan sebagai tulang rusuk sudah sangat melekat. Harus memikul kewajiban untuk mengurus rumah, tapi di lain waktu banyak cibiran jika tidak memiliki penghasilan. 

Sebagai seorang istri yang memutuskan resign dari tempat kerja setelah menikah. Saya mengalami semuanya.

Dari awal menikah, saya mengalami culture shock karena harus beradaptasi di rumah setelah sebelumnya bekerja di sebuah perusahaan. 

Sempat berpikir melamar bekerja lagi ke sebuah kantor. Tapi, di lain sisi hati saya berontak karena saya merasa tidak bisa berbagi peran di dua tempat sekaligus. 

Menjalani kewajiban sebagai istri di rumah dengan semua kesibukan. Lalu, menjadi karyawan dengan tanggung jawab pekerjaan. Bukan hal sederhana bagi saya. 

Jadi, benarkah perempuan perlu bekerja meski sudah menikah? Sebelum menjawab, silahkan simak beberapa alasan dan resiko perempuan perlu bekerja setelah menikah di bawah ini.

Alasan Perempuan Perlu Bekerja Setelah Menikah

alasan perempuan perlu bekerja setelah menikah


Saya sudah merangkum beberapa alasan perempuan perlu bekerja meski sudah menikah. 

Ada setidaknya 7 alasan yang bisa kamu pertimbangkan jika ingin bekerja, meski kamu perempuan yang sudah menikah atau sedang menuju ke jenjang pernikahan. 

1 | Mandiri Soal Keuangan

Sebagai perempuan yang bekerja tentu memiliki penghasilan. Hal ini akan membuat perempuan mandiri soal keuangan dan memberikan kebebasan untuk mengambil keputusan soal finansial. 

Secara garis besar, perempuan yang bekerja tidak terlalu bergantung dengan suaminya jika menyangkut soal keuangan.

2 | Dana Darurat Keluarga

Situasi keuangan dalam rumah tangga bisa berubah sewaktu-waktu. Sehingga perempuan yang bekerja, tentu akan memiliki sumber dana dalam sebuah keluarga. 

Sebuah keluarga yang memiliki dua sumber dana akan mengurangi resiko ketika ada kejadian yang tak terduga dalam finansial keluarga, seperti kehilangan pekerjaan, kesehatan yang terganggu, atau biaya pendidikan anak yang naik. 

3 | Sebagai Pengembangan Diri

Bekerja bagi perempuan tentu akan membantu bersosialisasi dengan banyak pihak. Mau tidak mau perempuan akan mulai belajar dan mengembangkan keterampilannya. 

Dengan begitu kepercayaan diri perempuan akan meningkat serta dapat mengembangkan dirinya di masyarakat atau lingkungan pekerjaan. 

4 | Mencegah Ketergantungan

Bekerja membuat perempuan mandiri secara keuangan. Membantu perempuan menghadapi situasi terburuk dalam rumah tangga, contoh perceraian atau ada hal yang tidak diinginkan.

5 | Menjaga Kesehatan Mental

Banyak dari perempuan yang mengeluh kebosanan hanya berada di dalam rumah setelah menikah. Hal ini tentu menyebabkan stress dan kesehatan mental terganggu. 

Dengan bekerja di luar rumah perempuan bisa bersosialisasi dan membangun jaringan, serta mengembangkan keterampilan mereka. Hal itu dapat membantu mengurangi stres dan memelihara mental agar tetap sehat. 

6 | Berkontribusi dalam Masyarakat

Perempuan bekerja memiliki peran penting dalam masyarakat, tidak hanya di dalam rumah. Dalam dunia kerja perempuan dapat berkontribusi baik dalam masyarakat maupun di dalam rumah. 

7 | Mencegah Krisis Identitas

Perempuan yang hanya berkutat dalam urusan rumah tangga, dan tidak memiliki kesibukan lain rentan mengalami krisis identitas atau kehilangan jati diri. 

Hal ini tentu membuat kebosanan dan masalah kesehatan mental. Maka dari itu bekerja akan membantu perempuan tetap aktif dalam sosial dan intelektual. 

Alasan di atas tidak lantas membuat perempuan setelah menikah wajib bekerja. Keputusan ini mutlak dimiliki oleh perempuan dengan banyak pertimbangan. 

Setelah mengetahui alasan mengapa perempuan perlu bekerja setelah menikah. Kamu juga harus mengetahui resiko perempuan bekerja setelah menikah berikut ini.

Resiko Perempuan Bekerja Setelah Menikah

resiko perempuan bekerja setelah menikah


Meski memiliki banyak manfaat, ternyata perempuan yang bekerja setelah menikah tak lepas dari resiko. Apa saja resikonya bisa kamu simak di bawah ini:

1 | Kesulitan Memanajemen Waktu

Perempuan bekerja seringkali kesulitan dalam membagi waktu antara pekerjaan, rumah, dan juga pribadi. 

Banyak sekali ditemukan perempuan yang bekerja mengeluh stress karena masalah ini. Apalagi tanpa adanya dukungan dari pasangan dan keluarga. 

2 | Tanggung Jawab Ganda yang Menimbulkan Tekanan

Perempuan seringkali diberikan tanggung jawab domestik secara keseluruhan. Mengurus rumah tangga seakan menjadi kewajiban bagi perempuan. 

Dengan bekerja tentu tanggung jawab menjadi lebih banyak. Hal ini membuat perempuan mendapatkan banyak tekanan dari banyak sisi.

3 | Konflik Rumah Tangga

Potensi konflik rumah tangga menjadi lebih besar. Apalagi untuk perempuan yang tidak mendapat dukungan dari pasangan atau keluarga untuk bekerja. 

4 | Kelelahan dan Beban Mental

Beban pekerjaan, rumah tangga, dan masih banyak lagi pekerjaan yang harus dikerjakan perempuan pasti membuat kelelahan. 

Hal ini jika tidak dikelola dengan baik akan menimbulkan masalah baru. Seperti kelelahan yang berlebihan hingga menimbulkan stress dan gangguan tidur. 

Terlebih tekanan pekerjaan yang berlebih bisa menimbulkan beban mental bagi perempuan. 

5 | Diskriminasi

Perempuan yang sudah menikah cenderung mendapat diskriminasi di tempat kerja. Beberapa orang menganggap perempuan yang menikah akan susah mendapatkan jabatan lebih tinggi atau promosi. 

Hal tersebut akibat perempuan dianggap kurang bisa fokus dalam bekerja karena harus membagi perhatian di tempat kerja dan rumah. Bahkan, beberapa mendapatkan pelecehan di tempat kerja disebabkan beberapa oknum yang tidak mendukung kesetaraan gender. 

6 | Tantangan Tentang Pengasuhan Anak

Pengasuhan anak seringkali dibebankan tanggung jawab kepada seorang perempuan sebagai ibu. Pengasuhan anak menjadi alasan perempuan harus mempertimbangkan lagi keputusan bekerja setelah menikah. 

Mengapa demikian? Tanggung jawab dalam pengasuhan. Anak bisa berpikir kurang mendapat perhatian dari ibunya jika sang ibu bekerja. 

7 | Perasaan Bersalah

Perasaan bersalah ketika meninggalkan pasangan atau keluarga untuk bekerja bisa menjadi dilema. 

Perempuan akan merasa bersalah jika tidak bisa hadir dalam momen spesial pasangan, anak, atau keluarga karena kesibukannya bekerja. Hal ini tentu sangat berdampak ke mental perempuan. 

Itulah resiko perempuan jika ingin memutuskan bekerja setelah menikah. Alasan perempuan perlu bekerja setelah menikah tak lepas dari resiko yang harus menjadi tanggung jawabnya. 

Kesimpulan

Benarkah perempuan perlu bekerja setelah menikah? Jawabannya bisa iya dan tidak. Setelah menikah keputusan untuk tetap bekerja atau tidak harus memperhatikan berbagai faktor. 

Bekerja memang memiliki banyak manfaat bagi perempuan, seperti kebebasan mengelola finansial, kesempatan untuk mengembangkan diri di masyarakat, dan bisa membangun jaringan sosial. 

Hal itu bisa membantu menjaga kewarasan perempuan setelah menikah agar tidak mengalami krisis identitas. 

Tapi, perlu diketahui ada banyak tantangan jika memutuskan untuk menjadi perempuan pekerja. Selain tanggung jawab yang besar, tekanan yang didapat juga tentu lebih besar. 

Apalagi menjadi perempuan pekerja setelah menikah berisiko akan kelelahan secara fisik dan mental. Diperlukan kemampuan dalam membagi peran sebagai istri, ibu, dan pribadi. 

Apapun keputusan kamu, saya harap sudah kamu pertimbangkan dengan matang. Terima kasih sudah membaca artikel ini hingga akhir. ***


Farchah Chazani

Halo, perkenalkan saya Farchah Chazani. Perempuan yang suka sekali membagikan informasi apapun dengan menulis. Selamat datang di blog saya. Kerjasama bisa hubungi saya di email: farchahcha@gmail.com

Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak